Sunday 12 August 2007

Jerebu,Panas dan Hujan

akhirnya aku menulis blog dalam bahasa melayu lagi(bukan bahasa malaysia ya) bukannya apa,secara jujur english aku memang tak berapa bagus atau memang tak bagus..kalau baca dan bercakap boleh tapi kalau part menulis halamak..memang hancus and haprak tapi anyway aku akan try jugak memblog dan meng goblok dalam english dengan kata lainnya try to improve my english ..hahaha

sekarang cuaca di kuching amatlah gila,mungkinsegila bujang tet yang suka berjalan atau wahab gila dan musa gila di miri..tapi ini bukan cerita pasal orang gila..nanti aku akan cerita pasal orang gila.sekarang aku akan cerita pasal kegilaan cuaca..dalam hujung bulan 7 hingga hari ini pertengahan bulan 8..cuaca panas begitu panas seperti panas di gurunsahara( haha aku belum pernah pergi ke padang pasir..kecuali padang pasir di kuching which is pasar basah lama di kuching) mungkin tempat lain di dunia ni memang panas jugak masa ni,mungkin di Abu dhabi panas jugak,mungkin di papua new guinea panas juga,mungkin di shanghai panas jugak..jangan jauhlah mungkin di jelebu atau di miri panas jugak.tapi yang pastinya memang panas..

lebih lebih lagi kalau naik motorsikal ke hulu kehilir dalam jam12 tengah hari..perghh..telur ayam boleh masak kalau letak tengah tengah padang merdeka.di selang seli dengankepanasan membara ni pulak datang jerebu..kalau petang jam 5 ..matahari pun nampak seperti oren sunquick...mana tak asap asap dan asap..

musim ini sebenarnya musim selepas gawai di mana kalau kat kampung kampung yang ada menanam padi lepas diorang tuai diorang dah start clearing sawah and hutan and burn..burn..bakar semua untuk penanaman semula..mana tak nya jerebu..jangan salahkan indonesia saja pasal jerebu ni..local community perlu diajar macam mana nak gunakan bahan bahan ni..seperi compos and tebusguna..

tapi disebalik kejerebuan dankepanasan ni..tiba tiba jugak diselitkan ngan hujan dan angin yang diluar dugaan...and sekarang memang bukan musim hujan tapi angin dan hujannya memang luar dugaan..kalau orang berniaga malam hari memang garu kepala bila hujan macam ni..

ikut cerita member aku yang ada balik dari miri and kl..cuacanya pun memnag serupa juga..unexpected weather...ish..memang dunia ni dah sakit ...bukan sakit TB,Malaria atau Diabetes tapi memang dah sakit sebab banyak kerosakannya

ni ada keratan suratkhabar tentang punca jerebu di sarawak..


Open burning in Sarawak contributing to haze

MIRI: Open burning of agriculture waste in interior plantations has resulted in numerous incidents of wildfires in different parts of central and northern Sarawak; with many of these fires already measuring more than a square kilometre each.

These domestic sources of fires are starting to cause a veil of haze in several interior settlements in Kapit, as well as in coastal areas in the southern parts of Miri.

These fires within Sarawak are already visible as hotspots in satellite images.

Sarawak Natural Resources and Environment Board (NREB) chief enforcement officer Dania Goyog, when contacted today, acknowledged that there are plantations operating in the central and northern regions that are currently carrying out open-burning activities.

He admitted there are some big fires ravaging in these plantations.

"These plantation companies had recently applied for permits from the NREB to burn their waste products. When we issued them the permits, the weather conditions throughout the state was good and there was no danger of haze or serious air pollution.

"The permits we issued them was for controlled burning on a limited scale. However, if the hazy situation in various parts of the state now gets worse, we will call for a total halt on open burning in the plantations.

"The permits we issued them can be revoked any time as and when we deem fit," he said when asked to comment on the fires which may get bigger if the weather becomes dry.

Sarawak is now experiencing strange weather changes. There was heavy rain less than a month ago and now the weather has became hot and dry, prompting plantation companies involved in the oil palm and timber industries to start open burning to get rid of their waste products.

When asked under what conditions the NREB would revoke the open-burning permits, Goyog said the board would do so as soon as the air pollutant index (API) reaches the unhealthy level at the specific area in question.

The NREB, he added, had also received information that there are forest fires in Kalimantan Borneo. If the haze from the Indonesian side were to sweep into Sarawak, and the domestic fires in Sarawak were to get bigger, the transboundary and domestic sources of haze would together create a sharp increase in the air pollutant index as was the case in recent years

Link

0 comments: